Beberapa bulan setelah itu, kartu ATM Danamon saya tidak
bisa digunakan dan menurut tulisan yang ada di layar karena kartu sudah
expired. Saya punya banyak kartu ATM dari bank lain tetapi tidak pernah ada
tanggal expirednya dan baru Bank Danamon ini yang ada expirednya. Dari struk
tulisannya saya disuruh datang langsung ke customer service.
Selanjutnya saya datang ke Bank Danamon yang ada di Mall
Taman Anggrek. Saya menemui customer service dan ingin mengganti kartu ATM yang
sudah expired. Saya membawa bukti kartu ATM, buku tabungan, KTP dan SIM.
Selanjutnya saya ditanya nama ibu kandung. Nah disinilah muncul kembali masalah
yang sama dengan sebelumnya. Jawaban saya dianggap salah dan ditolak untuk
membuat ATM pengganti.
Saya ceritakan bahwa hal tentang nama ibu kandung ini sudah
pernah dikomplainkan beberapa bulan sebelumnya di bank Danamon Central Park
Mall. Ternyata belum beres-beres. History komplain di komputer tidak ada karena
Danamon tidak mempunyai sistim tiket komplain. Padahal bank lain mempunyai
sisim tiket yang terkomputerisasi. Artinya setiap pelanggan komplain akan mendapat
nomor tiket. Dan bila pelanggan ingin menanyakan status perkembangan komplainnya,
tinggal menyebutkan nomor tiketnya saja. Maka secara otomatis akan muncul status
komplain dan historinya tersebut di layar.
Mengapa sudah berbulan-bulan tidak beres-beres mengenai nama
ibu kandung ini ? Customer service yang bernama Fitri tidak bisa menjawab dan
disarankan datang ke bank Danamon Central Park Mall. Lha Danamon kan tidak
punya sistim tiket, kalau saya pergi ke Danamon Central Park kan sama saja,
mereka tidak tahu komplain sebelumnya. Saya pun disuruh datang ke cabang
Danamon saat buka tabungan. Busyet deh…jauh sekali itu jaraknya kurang lebih 35
km dari Mall Taman Anggrek. Saya keberatan karena semua data dan bukti
menunjukkan saya benar-benar pemilik tabungan kenapa harus dipersulit dengan
sebuah pertanyaan nama ibu kandung. Saya menyampaikan argument bahwa :
1 Bukti-bukti kartu ATM, buku tabungan, KTP dan
SIM sudah ada. Tidak ada alasan customer service menolak.
2 Logikanya setiap orang pasti tahu nama ibu
kandungnya. Jadi saya yakin nama yang saya sebut adalah benar dan valid apalagi untuk urusan perbankan.
3 Jumlah saldo tabungan hanya sedikit dibawah lima
juta. Untuk apa saya berbuat kriminal untuk uang yang sedikit (Mengaku-ngaku
tabungan orang lain) ? Untuk apa mencurigai saya terhadap uang yang tidak seberapa ini. Karena tabungan saya sendiri walau sedikit harus saya
perjuangkan. Itu hak saya, uang saya.
Customer service dengan angkuhnya tetap menolak penggantian
kartu ATM dengan alasan sesuai aturan Danamon. Fitri menyuruh untuk datang ke
cabang Danamon saat buka tabungan sambil membawa akte kelahiran. Padahal seharusnya
tugas seorang customer service adalah membantu pelanggan bila mempunyai masalah
dan mencari solusinya. Seharusnya masalah ini bisa selesai dalam 1 detik saja
bila ada kebijaksanaan dari Fitri. Oh ya sepertinya Fitri ini jabatannya
supervisor. Tapi karena angkuhnya dengan berkedok prosedur maka masalah menjadi
bertele-tele dan tidak solved. Fotonya terlampir.
Saya yakin ini kesalahan mereka sendiri atau sistim komputer
mereka. Saya minta disebutkan nama yang tertulis dikomputer agar saya bisa
mengklarifikasinya tetapi mereka
menolak. Saya minta inisialnya saja juga mereka menolak.
Saya menyarankan agar menghubungi cabang Danamon asal untuk
memverifikasi form pembukaan tabungan yang pernah dibuat dulu. Apakah nama yang
tercantum disana, apakah salah input data operatornya atau bgm. Awalnya Fitri menolak tetapi karena saya tidak
mau akhirnya dia bersedia menghubungi cabang asal. Namun dengan embel-embel
jawabannya bisa lama berjam-jam. Saya mewanti-wanti
agar hari ini beres masalahnya. Semula ingin menunggui tapi disarankan pulang
karena akan ditelpon nanti dengan mencatat nomor telepon saya. Namun setelah
berjam-jam dan berganti hari tidak ada telepon darinya. Ini kan namanya
membohongi pelanggan. Tidak professional sama sekali. Sudah janji tapi
diingkari. (bersambung)