Wednesday, July 20, 2016

Bank Danamon memalsukan data, nasabah yang dirugikan (seri 2)

Beberapa bulan setelah itu, kartu ATM Danamon saya tidak bisa digunakan dan menurut tulisan yang ada di layar karena kartu sudah expired. Saya punya banyak kartu ATM dari bank lain tetapi tidak pernah ada tanggal expirednya dan baru Bank Danamon ini yang ada expirednya. Dari struk tulisannya saya disuruh datang langsung ke customer service.

Selanjutnya saya datang ke Bank Danamon yang ada di Mall Taman Anggrek. Saya menemui customer service dan ingin mengganti kartu ATM yang sudah expired. Saya membawa bukti kartu ATM, buku tabungan, KTP dan SIM. Selanjutnya saya ditanya nama ibu kandung. Nah disinilah muncul kembali masalah yang sama dengan sebelumnya. Jawaban saya dianggap salah dan ditolak untuk membuat ATM pengganti.

Saya ceritakan bahwa hal tentang nama ibu kandung ini sudah pernah dikomplainkan beberapa bulan sebelumnya di bank Danamon Central Park Mall. Ternyata belum beres-beres. History komplain di komputer tidak ada karena Danamon tidak mempunyai sistim tiket komplain. Padahal bank lain mempunyai sisim tiket yang terkomputerisasi. Artinya setiap pelanggan komplain akan mendapat nomor tiket. Dan bila pelanggan ingin menanyakan status perkembangan komplainnya, tinggal menyebutkan nomor tiketnya saja. Maka secara otomatis akan muncul status komplain dan historinya tersebut di layar.

Mengapa sudah berbulan-bulan tidak beres-beres mengenai nama ibu kandung ini ? Customer service yang bernama Fitri tidak bisa menjawab dan disarankan datang ke bank Danamon Central Park Mall. Lha Danamon kan tidak punya sistim tiket, kalau saya pergi ke Danamon Central Park kan sama saja, mereka tidak tahu komplain sebelumnya. Saya pun disuruh datang ke cabang Danamon saat buka tabungan. Busyet deh…jauh sekali itu jaraknya kurang lebih 35 km dari Mall Taman Anggrek. Saya keberatan karena semua data dan bukti menunjukkan saya benar-benar pemilik tabungan kenapa harus dipersulit dengan sebuah pertanyaan nama ibu kandung. Saya menyampaikan argument bahwa  :

1    Bukti-bukti kartu ATM, buku tabungan, KTP dan SIM sudah ada. Tidak ada alasan customer service menolak.
2    Logikanya setiap orang pasti tahu nama ibu kandungnya. Jadi saya yakin nama yang saya sebut adalah benar dan valid apalagi untuk urusan perbankan.
3    Jumlah saldo tabungan hanya sedikit dibawah lima juta. Untuk apa saya berbuat kriminal untuk uang yang sedikit (Mengaku-ngaku tabungan orang lain) ? Untuk apa mencurigai saya terhadap uang yang tidak seberapa ini. Karena tabungan saya sendiri walau sedikit harus saya perjuangkan. Itu hak saya, uang saya.

Customer service dengan angkuhnya tetap menolak penggantian kartu ATM dengan alasan sesuai aturan Danamon. Fitri menyuruh untuk datang ke cabang Danamon saat buka tabungan sambil membawa akte kelahiran. Padahal seharusnya tugas seorang customer service adalah membantu pelanggan bila mempunyai masalah dan mencari solusinya. Seharusnya masalah ini bisa selesai dalam 1 detik saja bila ada kebijaksanaan dari Fitri. Oh ya sepertinya Fitri ini jabatannya supervisor. Tapi karena angkuhnya dengan berkedok prosedur maka masalah menjadi bertele-tele dan tidak solved. Fotonya terlampir.



Saya yakin ini kesalahan mereka sendiri atau sistim komputer mereka. Saya minta disebutkan nama yang tertulis dikomputer agar saya bisa mengklarifikasinya  tetapi mereka menolak. Saya minta inisialnya saja juga mereka menolak.

Saya menyarankan agar menghubungi cabang Danamon asal untuk memverifikasi form pembukaan tabungan yang pernah dibuat dulu. Apakah nama yang tercantum disana, apakah salah input data operatornya atau bgm.  Awalnya Fitri menolak tetapi karena saya tidak mau akhirnya dia bersedia menghubungi cabang asal. Namun dengan embel-embel jawabannya bisa lama  berjam-jam. Saya mewanti-wanti agar hari ini beres masalahnya. Semula ingin menunggui tapi disarankan pulang karena akan ditelpon nanti dengan mencatat nomor telepon saya. Namun setelah berjam-jam dan berganti hari tidak ada telepon darinya. Ini kan namanya membohongi pelanggan. Tidak professional sama sekali. Sudah janji tapi diingkari. (bersambung)

Sunday, July 10, 2016

Mrs. Inggrid Guru EF (English First)

Saya akan memberikan komentar mengenai Mrs. Ixxxd yang berasal dari Afrika Selatan. Usianya sekitar 35 sampai 40 tahunan dengan kulit putih dan tidak seperti orang Afrika pada umumnya yang berkulit hitam. Wajahnya cantik dengan hidung yang mancung. Secara umum fisiknya ok dan menarik. Kalau boleh dibilang mirip dengan aktris Famke Janssen pemeran Jean Grey dalam film X-Men.

Dalam hal belajar mengajar Bahasa Inggris maka menurut pendapat saya secara umum kurang bagus. Mengapa ? karena sebagai guru memiliki banyak kelemahan yang bisa saya jelaskan sebagai berikut :
-          - Pronunciation (pelafalan) nya tidak jelas
-          - Dialogue (dialog) nya sedikit
-          - Dialect (dialek) nya agak sengau atau bindeng mirip dialek Perancis
-          - Intonation (intonasi) nya datar
-          - Diction (artikulasi) nya tidak jelas
  - Style (gaya bahasa) nya bukan Amerika atau juga bukan British

Demikianlah penilaian ini yang dibuat dari sudut pandang pribadi.

Bank Danamon memalsukan data, nasabah yang dirugikan (seri 1)



Peristiwa ini seharusnya tidak perlu terjadi apabila Bank Danamon tidak melakukan kesalahan fatal yang berakibat merugikan nasabah.

Awal cerita di mulai karena tabungan saya di non aktifkan secara sepihak oleh Bank Danamon. Hal ini saya ketahui setelah di telepon oleh pihak Bank Danamon. Saya bertanya karena alasan apa tabungan saya di non aktifkan dan dijawab karena selama 6 bulan tidak ada transaksi. Saya pun membela diri bahwa dalam 6 bulan ini ada transaksi kok. Tetapi  si penelepon tetap bersih keras mengatakan tidak ada transaksi. Saya pun disuruh datang ke customer service Bank Danamon untuk mengaktifkan kembali.
Saya datang ke Bank Danamon yang berada di Central Park Mall. Saya sampaikan ke customer servicenya (CS) bahwa ingin mengaktifkan tabungan di mana sebelumnya di non aktifkan secara sepihak oleh Bank Danamon. Sebagai bukti kepemilikan saya sertakan buku tabungan, kartu ATM dan KTP. Customer service (CS) menanyakan data-data pribadi dan salah satunya adalah nama ibu kandung. Nah disinilah pangkal masalahnya. Jawaban saya dianggap tidak sama dengan data di komputer mereka.

Saya mengatakan bahwa nama ibu kandung yang benar adalah yang saya sebut. Saya pun ingin tahu yang di komputer tertulis apa tetapi CS tidak mau menyebutkan. Inisialnya saja juga ditolak. Sehingga pengaktifan tabungan pun gagal. Hal ini tentu saja membuat saya kesal. Mengapa ? Saya pun protes karena pertama, tidak ada alasan untuk menon aktifkan tabungan karena saldonya diatas saldo minimum. Kedua, mereka beralasan dalam waktu 6 bulan tidak ada transaksi padahal dari buku tabungan terlihat ada transaksi. Ketiga, CS mengatakan sudah sesuai peraturan padahal pihak bank tidak berhak menonaktifkan secara sepihak dan dalam form yang ditanda tangani oleh nasabah, hal itu tidak ada. Keempat, tabungan tersebut adalah benar milik saya dengan adanya buku tabungan, kartu ATM, dan KTP seharusnya tidak menolak untuk mengaktifkan kembali tabungan tsb. Kelima, jumlah tabungan kecil sehingga tidak ada unsur menipu atau kriminal.
CS tidak bisa menjawab apa-apa dan hanya berdalih menjalankan peraturan saja. Saya pun mewanti-wanti bahwa menonaktifkan tabungan sembarangan bisa dituntut secara hukum karena nasabah dirugikan. Mengingat tidak ada titik temu akhirnya saya minta diuruskan tentang nama ibu kandung dan merubahnya ke yang benar serta pengaktifan tabungan mengingat keduanya saling terkait. CS berjanji akan menyampaikannya ke cabang asal.

Kesal dan kecewa atas sistim yang ada di bank Danamon baik dari sistim komputernya maupun prosedurnya. Saya yakin sistim komputernya salah tapi apa daya dengan angkuhnya CS merasa sistim komputernya benar. (bersambung)

Thursday, April 28, 2016

Ada penambahan poster.


Akhir-akhir  ini ada penambahan poster  di dalam ruang kelas EF.  Gambar poster disesuaikan dengan nama kelasnya. Misal nama kelas Miami maka posternya juga tentang Miami. Sebelumnya dinding ruang kelas kosong melompong. 

Sayangnya penambahan ini tidak dilakukan menyeluruh dalam arti keindahan dan kebersihan maka tembok-tembok yang kotor masih banyak terlihat. Belum ada tindakan dibersihkan atau di cat ulang dsb.

Thursday, February 11, 2016

Sate Khas Senayan Membohongi Konsumen

Tanggal 8 Februari 2016 jatuh pada hari Senin dan merupakan libur nasional alias tanggal merah karena  hari raya Imlek. Untuk menikmati liburan maka sehari sebelumnya tepatnya hari Minggu saya dan keluarga makan malam di Sate Khas Senayan yang berada di dalam Mall Living World , Alam Sutera, Tangerang Selatan.




Saya tertarik dengan promosi yang  tercantum pada lembaran kertas yang dipakai sebagai alas tatakan di atas meja. Promosi ini menuliskan sebagai berikut :
             “ Penawaran Spesial.
Gratis Es Lengkeng untuk setiap pembelian menu Lontong Cap Go Meh Spesial Imlek
Dengan kartu kredit BCA anda berlaku untuk periode tertentu ”

Singkat cerita, ternyata Es Lengkeng nya tidak dapat. Hal ini saya tanyakan kepada waiter laki-laki mengapa tidak mendapat Es Lengkeng sesuai dengan promosi. Waiter tersebut menjawab bahwa promosi tersebut sudah tidak berlaku. Saya mengatakan bahwa ini kan promosi Imlek sedangkan Imlek sendiri kan baru terjadi besok, mengapa promosinya sudah tidak berlaku. Pegawai tersebut tidak bisa menjawab apa-apa. Saya juga mengatakan di brosur promosinya tidak disebutkan sampai kapan berlakunya. Dan yang bikin saya heran mengapa brosur tersebut dipasang di semua meja. Logika umum akan mengatakan bahwa promosi itu masih berlaku. Bila promosi tersebut tidak ada sebaiknya jangan dipasang di semua meja. Ini sebuah bentuk kebohongan atau dengan kata yang kasar, ini sebuah penipuan.

Saran saya kepada Sate Khas Senayan adalah :
-          - Jangan membohongi atau menipu konsumen

Monday, January 25, 2016

EF (English First) Terima Siswa Asal Saja


Pada umumnya setiap kursus atau lembaga pendidikan akan menerima siswa mulai dari awal kursus. Artinya adalah siswa akan masuk pada setiap awal level atau tingkat  atau term atau session dimulainya kursus tersebut. Misalnya bila lama kursus dua bulan maka diharapkan siswa mengikuti penuh selama dua bulan itu.

Berbeda dengan apa yang ada di EF (English First). Siswa bisa masuk kapan saja baik itu di perempat kursus atau dipertengahan kursus atau bahkan kursus sudah hampir selesai. Tentu saja hal ini kurang baik bagi si siswa itu sendiri karena harus mengejar ketinggalan pelajaran yang belum diikuti. Kalau mampu mengejar dalam waktu singkat mungkin tidak ada masalah. Bagaimana kalau siswa tidak mampu mengejarnya, tentu akan menjadi masalah.

Apakah EF (English First) hanya mementingkan uangnya saja, asal ada yang daftar ya diterima saja ? Masalah siswanya mampu atau tidak, bukan urusan EF (English First). Entahlah saya tidak tahu, yang tahu kan English First sendiri.


Saran saya sebaiknya EF (English First) tidak asal menerima siswa di tengah jalan. Tunggulah beberapa saat, toh satu tingkat hanya 2 bulan saja. Setelah itu siswa baru bisa bergabung dan disesuaikan tingkatnya serta memulai kursus dari awal bukan di tengah jalan. Dari sisi siswanya sendiri belajar dari awal lebih enak karena nantinya akan menguasai semua materi pelajarannya sehingga bisa ikut ujian dengan baik.

Thursday, January 14, 2016

Bom di dekat Sarinah

Kebetulan lagi ada di dekat daerah Sarinah mungkin 1 km jaraknya. Wah.... serem banget suasananya.

Tuesday, January 12, 2016

Malam Tahun Baru 2016

Acara malam tahun baru kemana ya enaknya? Jalan-jalan keliling kota, ikutan pawai, nonton kembang api atau makan-makan ? Pasti setiap orang berbeda-beda keinginannya.

Saya memutuskan untuk pergi ke Mall Living World sekalian belanja di Informa karena ada acara Midnight Sale. Dalam acara ini ada promosi buy 1 get 1. Lumayanlah…. Namun ada syarat dan ketentuannya (saya tulis besok aja ya).

Setelah pukul 23:00 saya memutuskan untuk pulang ke rumah karena kuatir jalanan macet dengan pawai atau konvoi. Benar juga, pada saat itu sudah banyak sepeda motor dan mobil berhenti dipinggir jalan sekitar Mall Living World sampai bunderan alam sutera. Ditambah lagi dengan pedagang kaki lima yang berjualan makanan dan minuman serta terompet  yang berderet-deret.  Rupa-rupanya mereka menunggu acara kembang api di mulai. Lalu lintas macet. Untunglah selepas dari bunderan alam sutera lalu lintas menjadi lancar.


Sampailah dirumah dan beberapa saat kemudian tepat jam 12 malam dan kembang api sudah bertaburan diudara. Sayapun cukup melihat dari rumah dan tidak perlu jauh-jauh pergi. 

Friday, January 8, 2016

Ruang Kelas EF (English First) Bersih atau Kotor ?

Bila kita pertama kali datang ke EF (English First) pasti akan senang dengan suasana dan dekorasi juga kelas di lantai satu. Terlihat eye catching dan tampak bersih karena dinding kelasnya dari kaca. Sehingga pengunjung dapat melihat isi kelas dari luar. Dan biasanya receptionist juga akan menunjukkan kelas di lantai satu tersebut sebagai referensi contoh kelasnya. Biasanya dia akan ngomong sbb: “saya tidak bisa menemani ke lantai 2 dan 3 untuk melihat kelas-kelasnya. Kalau mau, bisa naik sendiri keatas. Tapi contoh kelasnya seperti itu sambil menunjuk kelas berdinding kaca tersebut. Kebanyakan orang sudah cukup puas melihat kondisi kelas tersebut dan tidak naik ke lantai 2 dan 3.

Namun bila kita melihat kelas di lantai 2 dan 3 maka banyak kelas yang kondisinya kotor, berbau pengap dan AC tidak dingin. Kadang kala ada karpet yang kucel, kumal dan sudah sobek dll. Juga ditemui  dinding kelas yang kotor karena debu atau ada coretan-coretan. Sepertinya perawatan dan managemen kebersihan kelas jarang dilakukan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah toilet yang baunya kurang sedap.


Mudah-mudahan EF (English First) sadar dan dapat melakukan perawatan dan memanage kebersihan kelas dan toilet dengan baik.




Tuesday, January 5, 2016

Pertama kali masuk i-lab EF (English First)


Hari itu begitu siswa masuk kelas maka disuruh pindah oleh gurunya ke kelas lain yaitu i-lab. Wah…baru kali ini nih masuk ruangan i-lab nya EF (English First). Ada pelajaran apa sih disana ? Materi baru apa sih yang akan diajar disana ? Sambil saya jalan maka pikiran seperti itu melintas.


Tiba diruang i-lab. Ruangannya terisi komputer yang berderet-deret di samping kiri dan kanan. Setelah itu dijelaskan bahwa kita harus mengisi survey mengenai EF. Oalahhhhhhh…..kirain pelajaran apa ternyata disuruh mengisi survey yang hanya 5 atau 10 menit saja. Dan itupun untuk kepentingan EF sendiri. Busyet dah cari yang gampangnya aja. Padahal kalau ditempat lain mengisi survey dikasih souvenir.