Monday, September 28, 2015

Promosi Hypermart menyesatkan dan beda harga

Kemaren baru saja dari Hypermart yang berada di Mall WTC Serpong untuk membeli beberapa keperluan. Seperti biasanya saya mengambil kereta dorong atau troly yang berada di samping pintu masuk Hypermart. Aduh… troly pertama tidak bisa ditarik. Pindah ke deret sampingnya dan ambil lagi troly tapi susah ditarik lagi. Akhirnya pada deret ketiga troly baru bisa benar-benar jalan normal.

Saya masuk kedalam sambil membawa katalog belanja. Pada buku katalog atau brosur terpampang ada promosi “baby and kids fair”. Dijelaskan dalam tulisannya bahwa setiap pembelian Rp.300.000,- produk sponsor mendapat voucher belanja Rp.25.000,-.  Hal ini berlaku untuk tanggal 24 September 2015 dan 6 Oktober 2015. Wah… lumayan juga nih.

Barang-barang belanjaan satu demi satu masuk ke dalam troly termasuk juga susu dan pampers yang merupakana produk promosi baby and kids fair. Sayapun bertanya kepada seorang pegawai disana mengenai syarat dan ketentuan promosi ini. Dia menjawab bahwa minimal belanja Rp.300.000,- dari perusahaan sponsor yang bekerja sama dengan hypermart. Daftar perusahaan atau merek bisa dilihat di katalog. Ok, saya pikir hal itu normal adanya.

Barang-barang belanjaan yang dicari sudah lengkap maka saya pun menuju kasir dan melakukan pembayaran. Selesai membayar, saya tidak mendapat voucher. Saya bertanya kok tidak dapat voucher padahal nilai belanja saya sudah lebih dari Rp.300.000,- dan barang belanjaan saya mereknya tercantum dalam katalog. Kasirnya agak bingung juga untuk menjawabnya dan saya disuruh menanyakan ke customer service.

Saya menuju ke customer service dan menanyakan hal tersebut dan dilayani oleh seorang wanita. Dia mengatakan bahwa promosi itu hanya berlaku untuk yang ada gambarnya saja. Misalnya saja pada gambar pampers merek Goon ukuran kecil sedangkan saya membeli pampers Goon ukuran besar maka saya tidak mendapat voucher. Saya menunjukkan buku katalognya dan disitu tertulis “produk sponsor” yang berarti semua produk sponsor atau merek tersebut. Seharusnya baik ukuran kecil atau ukuran besar tidak ada masalah karena masih dari sponsor yang sama. Namun dia tetap keukeh peraturannya seperti itu. Ya terpaksa deh mengalah. Saya menyarankan kepadanya agar disampaikan kepada atasannya kalau membuat promo itu yang jelas dan tidak menyesatkan
 
Saya juga melakukan komplain karena ada perbedaan harga antara label di rak dan harga di struk atau kwitansi. Harga pampers merek Goon label di rak tertulis Rp.123.000,- sedangkan harga di struk terlihat Rp.143.000,-. Lumayan kan ada selisih Rp.20.000,-.  Parahnya lagi ada tulisan dengan karton besar di tengah-tengah jalan utama tempat barang-barang promo berada, harga pampers merek Goon adalah Rp.123.000,-.
 
 
Kali ini customer service tidak bisa mengelak. Setelah dilakukan pengecekan ternyata terbukti bahwa harga di rak berbeda dengan harga di struk belanja. Alasannya adalah harga di rak adalah harga lama dan belum diganti. Sayapun mendapat pengembalian uang Rp.20.000,-. Strukpun digunting olehnya.

Sebaiknya Hypermart membuat promosi yang jelas dan benar serta lengkap keterangannya sehingga tidak menyesatkan bagi konsumen setianya.

Tuesday, September 22, 2015

Kecewa EF (English First) membatalkan E+


Seminggu sebelumnya Miss E mengisi formulir E+ sebagai pelajaran tambahan. Sehari sebelum E+ dilaksanakan maka Miss E dihubungi oleh EF (English First) dan mendapat konfirmasi bahwa E+ jadi dilaksanakan  besok pada pukul 18:45 dengan gurunya native speaker.

Pada hari pelaksanaannya siswa yang datang hanya dua orang yaitu Miss E dan saya. Kami berdua menuju receptionist dan menanyakan ruangan E+. Kami segera menuju ruangan tersebut di lantai dua tepat pukul 18:45. Suasana ruangan masih kosong melompong dan kami menunggu teman-teman kami dan juga gurunya. Pukul 19:00 tidak ada siswa lainnya yang datang dan gurunya juga belum muncul.

Kami turun kembali ke meja receptionist dan menanyakan tentang gurunya yang belum datang. Pegawai disitu tidak tahu dan akan menanyakan ke temannya yang ada di ruangan kasir. Sementara itu kami disuruh kembali ke kelas untuk menunggu. Selanjutnya datang seorang wanita yang mengaku orang yang mengurus tentang E+.  Dia mengatakan bahwa gurunya tidak datang karena sakit jadi kelas dibatalkan.

Tentu saja kami berdua kecewa sekali karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Kalau diinfokan sebelumnya mungkin kami bisa menerimanya dan kami juga tidak datang ke tempat EF (English First) jauh-jauh. Kekesalan Miss E diungkapkan secara langsung kepada pegawai tersebut. Pegawai tersebut hanya bisa meminta maaf.

Saya mencoba bernegosiasi kepada pegawai tersebut dengan menyarankan sebaiknya mencari guru pengganti siapa saja dan pelajaran apa saja terserah. Sekedar bincang-bincang conversation juga gak apa-apa. Sayang kan sudah datang tapi langsung pulang lagi, sia-sia rasanya. Namun pegawai tersebut tetap ngotot tidak bisa. Karena guru yang sudah ditunjuk oleh EF wajib untuk mengajar dan tidak ada cadangannya.

Saya menganjurkan untuk mencari guru pengganti namun dijawab tidak ada. Saya pun mengatakan belum juga dicari gurunya sudah bilang tidak ada guru sama sekali. Akhirnya dengan sedikit terpaksa dia turun kebawah untuk mencari guru pengganti dan kita disuruh menunggu.

Kemudian dia datang lagi dan mengatakan tidak ada guru yang available untuk menggantikan. Entahlah dia kebawah itu benar-benar mencari atau tidak, kita tidak tahu. Hanya saja setahu saya banyak guru-guru yang  berkumpul di ruang guru.

Dia menyarankan untuk request E+ ulang. Miss E tidak setuju karena akan menunggu waktu seminggu atau dua minggu lagi prosesnya. Dengan perasaan kecewa kami berdua pulang tanpa ilmu yang didapat hari itu.

Friday, September 18, 2015

Serunya nonton bioskop dengan Dolby Atmos

Kemaren saya baru saja menonton film di bioskop XXI yang berada di Aeon Mall BSD City Tangerang Selatan. Film yang diputar adalah Maze Runner : The Scorch Trials. Filmnya sendiri bagus dan menarik serta penuh dengan adegan action juga drama.

Sebenarnya yang paling menarik adalah tata suara yang dipakai oleh bioskop Aeon ini. Kebetulan saya menonton di studio 2 yang mempunyai sistim tata suara Dolby Atmos yang merupakan tekhnologi terbaru dalam dunia tata suara bioskop. Sebelumnya mungkin kita sudah mengenal tata suara Dolby Stereo, Dolby 5.1 (Digital), Dolby 7.1 (Surround) dan THX. Nah Dolby Atmos inilah yang merupakan terbaru dan satu-satunya di wilayah Tangerang Selatan.
 
Saya baru pertama kali ini menonton film di bioskop dengan fasilitas Dolby Atmos. Yang membedakan sistim baru ini dengan yang lama adalah banyak speaker yang dipasang di atas kita atau di atap. Jadi saya berada dalam ruangan yang dikelilingi oleh speaker dimana-mana baik di depan, samping kiri, samping kanan, belakang dan atas. Untungnya bagian bawah tidak ada speakernya atau rencana untuk tekhnologi baru ke depannya. Ha...ha...ha…

Hasil suaranya tentu saja sangat bagus, jernih, menggelegar dan terasa megah. Mungkin anda perlu untuk mencoba yang namanya Dolby Atmos.

Thursday, September 17, 2015

Komplain pelajaran sering diloncati di EF (English FIrst)


Sekarang giliran saya yang menanyakan ke receptionist di EF (English First) dan komplain secara halus mengenai banyaknya pelajaran yang diloncati atau dilewati. Ya, secara halus karena saya tahu bukan salahnya receptionist dan saya berharap receptionist akan menyampaikan kepada guru yang bersangkutan. Jika perlu disampaikan juga kepada guru-guru lainnya mengingat hal demikian bisa dilakukan oleh mereka.
Banyak materi pelajaran dan latihan soal di dalam buku pelajaran yang tidak diajarkan dan tidak dibahas. Tentu saja hal tersebut sangat merugikan siswa. Entahlah apakah pemotongan ini memang berasal dari diri gurunya sendiri atau memang materi dari EF (English First) yang  seperti itu.
Seperti biasanya receptionist hanya bisa menampung dan berjanji akan memberitahukan kepada gurunya. Dia hanya menyarankan untuk mengikuti E+. Kok aneh ya disuruh ikut E+. Itu kan pelajaran tambahan untuk siswa yang tidak mengerti akan suatu materi tertentu, siswa yang lemah dalam belajar. Lah ini kan belum pernah diajarkan sama sekali, bukannya tidak mengerti. Namun demikian setelah hari itu ya tetap saja pelajaran banyak yang diloncati. Apakah receptionist sudah memberitahu gurunya ?   Apakah seberani itu seorang receptionist memberitahu atau menegur  seorang guru ? Hmmmmm…..
Sebagai seorang siswa yang sudah membayar mahal tentu sangat sayang kalau pelajaran yang diberikan hanya sedikit dan tidak lengkap seperti dalam bukunya.

Monday, September 14, 2015

Lumayan dapat diskon

Hari Jumat pergi ke Giant untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Selanjutnya saya menuju ke bagian buah-buahan untuk sajian pelengkap. Tak disangka lagi ada promo buah-buahan dengan diskon 50%. Lumayan bukan ? Jarang-jarang ada diskon besar untuk buah-buahan. Akhirnya saya membeli semangka, melon dan pepaya.

Thursday, September 10, 2015

Telepon dari 021-21881000

Sejak kemaren ada miscall di HP berulang kali dan sampai berhari-hari juga telpon-telpon terus. Nomornya 021-21881000. Kebetulan HP di silent sehingga tidak dengar. Suatu saat telpon berdering dan saya lihat nomor itu lagi dan saya angkat. Ternyata telepon dari sales asuransi Cigna.

Herannya kok bisa dia tahu nomor telpon saya ya padahal nomor itu adalah nomor cadangan alias nomor kedua yang jarang dipakai. Dan anehnya lagi dia tahu nama saya. Weleh deleh...

Saya sudah mengatakan bahwa saya tidak tertarik dengan asuransi Cigna karena sudah mempunyai asuransi. Namun sales tetap aja ngotot bicara panjang lebar dan susah untuk diputus teleponnya secara baik-baik. Akhirnya dipakailah jurus terakhir yaitu... telpon dimatikan. He...he...he...

Wednesday, September 9, 2015

Komplain tentang gonta-ganti guru EF (English FIrst)

Miss E menanyakan kepada Ade selaku receptionist di EF (English First) dan melakukan komplain mengenai seringnya gonta-ganti guru. Tidak ada pemberitahuan dan informasi mengenai penggantian guru ini. Ade tidak bisa menjawab apa-apa dan tidak tahu akan hal ini. Ade beralasan bahwa yang mengatur mengenai guru, ada orangnya sendiri tanpa mau menyebut namanya. Dan seperti biasanya hanya bisa janji saja untuk disampaikan pada orang tersebut namun kenyataannya gonta-ganti guru masih terjadi.

Banyak alasan yang disampaikan oleh pihak EF (English First) mengenai penggantian guru ini misalnya karena alasan sakit, cuti dan tanpa sebab yang pasti.

Bila sering gonta-ganti guru maka siswa akan mengalami kerugian karena :
 
-          Pelajaran menjadi tidak berkesinambungan.

-          Fokus pelajaran menjadi tidak jelas.

-          Guru tidak mengenal karakter siswanya.

-          Guru tidak dapat memantau perkembangan siswanya.

-          Siswa tidak mengenal karakter gurunya.

-          Siswa memerlukan adaptasi baru lagi terhadap cara mengajar gurunya.

 

Monday, September 7, 2015

Parkir sepeda motor di SMS (Summarecon Mall Serpong) keterlaluan

Pada week end kemaren tepatnya hari Sabtu tanggal 5 September 2015, saya memiliki acara di SMS alias Summarecon Mall Serpong. Enaknya naik apa ya kesana, naik mobil atau sepeda motor di sore hari. Akhirnya saya memutuskan untuk naik sepeda motor mengingat suasana teduh dan tidak panas.

Saya meluncur ke Summarecon Mall Serpong dan menuju parkir sepeda motor yang berada di samping mall atau di jalan menuju kearah kelapa dua. Sayangnya pintu parkir di tutup dan satpam mengatakan mesin tiketnya rusak, termasuk juga mesin tiket untuk mobil yang bersebelahan tempatnya.
 
Lalu saya menuju pintu parkir yang berada dibelakang Summarecon Mall Serpong, saya harus jalan lurus dan belok kiri. Sayangnya lagi-lagi pintu parkirnya di tutup. Disini tidak ada satpam atau petugas parkir sehingga tidak ada orang yang bisa memberikan informasi kenapa tutup.

Kemudian saya pergi menuju ke pintu parkir ketiga. Menuju ke sana tinggal jalan lurus saja dengan melewati beberapa polisi tidur. Akhirnya sampai disana dan parkirnya buka sehingga dapat memarkir sepeda motor.

Acara malam minggu berjalan dengan baik. Belanja, cuci mata dan makan malam disana yang kebetulan ada acara festival kuliner serpong yang menyediakan stand-stand dengan masakan Nusantara.

Saatnya jam menunjukkan pukul 9 malam yang menandakan waktunya untuk pulang. Disinilah puncak dimulainya kekecewaan terhadap Summarecon Mall Serpong. Saya parkir di dekat pintu masuk sehingga  memilih keluar kearah loket kasir yang dekat dengan pintu masuk tersebut. Nomor loket kasirnya adalah PK 20 dan PK 21.

Antrian sepeda motor begitu banyak dan panjang kurang lebih ada 300 jumlahnya. Tetapi loket kasir yang buka ternyata hanya 1 yaitu loket no PK 20 sedangkan loket no PK 21 tutup. Ditambah lagi sistim komputernya lambat dalam melakukan pembayaran. Saya akhirnya berhasil keluar dari tempat parkir sekitar 1 jam lamanya. Anda bisa bayangkan begitu lama bukan. Benar-benar wasting time dan melelahkan.

Hal ini jelas merugikan saya sebagai konsumen atas pelayanan yang diberikan oleh Summarecon Mall Serpong. Kerugian yang terjadi akibat parkir yang tidak professional tersebut antara lain :

-          Timbul polusi udara akibat dari knalpot yang mengeluarkan asap dari banyaknya sepeda motor yang antri.

-          Terjadi pemborosan bahan bakar sepeda motor karena mengantri terlalu lama.

-          Terjadi penambahan biaya parkir karena mengantri terlalu lama.

-          Timbul kelelahan bagi pengendara sepeda motor karena menahan berat dan beban sepeda motor dalam waktu yang lama .

Sebaliknya atas kejadian tersebut maka yang diuntungkan adalah pihak Summarecon Mall Serpong karena mendapatkan penghasilan tambahan akibat lamanya antrian.

Saran saya kepada Summarecon Mall Serpong adalah hendaknya memberikan layanan dan service yang baik pada parkir sepeda motor. Menambah jumlah loket kasir. Mempercepat sistim komputer pembayaran. Menyiapkan tenaga tambahan bila antrian sudah melewati batas.

 

Friday, September 4, 2015

Saran buat kereta api


Siapa sih yang tak tahu antrian pembeli tiket kereta api ?  Mungkin hampir semua orang sudah tahu bahwa kalau membeli tiket kereta api pasti antrinya lama, berjubel dan panas serta berkeringat. Ya memang begitulah keadaannya paling tidak di stasiun Gambir Jakarta.

Kebetulan hari kamis ada titipan untuk membeli tiket kereta api Argo Muria di stasiun Gambir. Saya tiba di stasiun Gambir tepat pukul 4 sore. Ternyata jam 4 sore loket pemesanan sudah tutup. Sempat tanya ke satpam apakah benar sudah tutup dan dijawab benar, bahkan tutupnya jam 15:30. Padahal rencananya mau membeli tiket untuk hari Jumat jam 7 pagi. Lah kalau membeli langsung besok paginya belum tentu ada alias habis maka akan sia-sia karena sudah terlanjur berangkat ke stasiun. Nggak lucu kan.


Sayapun memutuskan untuk membeli lewat internet secara online melalui web site resminya dengan alamat kereta-api.co.id. Lagi-lagi cara ini tidak berhasil. Mengapa ? Karena pembelian melalui internet minimal harus 2 hari sebelum tanggal keberangkatan. Jadi untuk keberangkatan hari Jumat maka tiket tidak bisa dibeli pada hari kamis (sehari sebelumnya) dan hari Rabu (dua hari sebelumnya). Pokoknya hitungannya 48 jam sebelum kereta api berangkat.

Saran saya kepada kereta api adalah sebaiknya pembelian lewat internet tidak dibatasi oleh waktu (sebelum 48 jam) melainkan bebas asalkan sebelum kereta api berangkat.  Hal ini memudahkan pelanggan dan kereta api juga diuntungkan dengan adanya potential revenue selama dua hari itu.

Wednesday, September 2, 2015

Banyak murid berhenti kursus di EF



Pada saat kenaikan tingkat di EF (English First) maka banyak siswa-siswa yang tidak melanjutkan lagi. Dari satu kelas mungkin ada kurang lebih 70 persennya yang berhenti. Apapun alasannya, mereka berhak untuk menentukan keputusannya.

Banyak alasan yang dikemukakan, misalnya :
    - Biaya kursus mahal dibandingkan dengan tempat kursus lainnya.
    - Durasi kursus yang sangat singkat hanya 8 minggu lamanya.
    - Pelayanan yang jelek.
    - Guru yang sering gonta-ganti.
    - Dll

Sedangkan untuk mereka yang masih melanjutkan mempunyai alasan, misalnya :
    - Sudah terlanjur membayar untuk 2 term atau 2 tingkat.
    - Masih ingin belajar bahasa Inggris.
    - Dll

 


Tuesday, September 1, 2015

PT. Bumi Perkasa Permai ingkar janji



PT. Bumi Perkasa Permai adalah sebuah perusahaan pengembang apartemen Green Central City yang merupakan anak perusahaan dari Modern Land. Modern Land adalah sebuah perusahaan yang mempunyai nama dan masuk dalam bursa efek sebagai perusahaan terbuka. Proyeknya antara lain di Kota Modern atau Modernland di Tangerang dan Jakarta Garden City di Cakung Jakarta Timur.
 
 
Rupanya nama besar perusahaan bukanlah jaminan untuk mentaati sebuah perjanjian. Saya membeli apartemen Green Central City yang berada di jalan Gajah Mada Jakarta dengan pengembangnya adalah PT. Bumi Perkasa Permai. Sesuai perjanjian yang tertulis dalam PPJB atau Perjanjian Pengikatan Jual Beli maka apartemen sudah diserahkan setahun yang lalu. Faktanya molor selama setahun. Namun PT. Bumi Perkasa Permai tidak mau membayar denda seperti yang tercantum dalam perjanjian.
Entahlah permainan kotor apalagi yang ada dalam benak pikiran mereka. Padahal surat permohonan mengenai denda ini sudah dibuat dan diserahkan hampir setahun lamanya. Tidak ada kabar dan jawaban mengenai hal itu. Bila ditanya mereka selalu bilang tidak tahu atau masih menunggu dan lain-lain.