Friday, July 31, 2015

Hari pertama kursus di EF


Pengalaman pada hari pertama kursus di EF (English First) sebagai siswa baru cukup menyenangkan. Bertemu dengan orang-orang baru sehingga menambah hubungan pertemanan. Tingkat yang sekarang  adalah tingkat A2.2 (jumlah tingkatan dapat dilihat pada tulisan sebelumnya). Jumlah siswa kurang lebih ada 12 orang yang terdiri dari 5 orang merupakan siswa lama yaitu dari kelas sebelumnya dan 7 orang merupakan siswa baru termasuk saya.

Latar belakang siswa bermacam-macam. Ada yang statusnya mahasiswa, ada pula yang baru lulus kuliah, ada juga yang bekerja dan ada yang sebagai ibu rumah tangga serta ada yang belum bekerja. Semuanya campur aduk bagaikan gado-gado.

Guru yang mengajar adalah native speaker bernama Andy dan berasal dari Canada. Usianya masih muda sekitar 24 tahun dan kulitnya berwarna hitam serta memiliki ciri khas rambut kribo gimbal seperti umumnya orang Afrika. Karena usianya masih muda maka penampilannya juga seperti anak muda. penampilannya saat mengajar seperti seorang penyanyi rap dengan tangan yang gerak-gerak dan badan yang goyang-goyang. Cara bicaranya jelas dan tidak cepat serta volumenya keras sehingga mudah untuk dipahami dan dimengerti.
Sesi pertama diisi dengan game yaitu perkenalan diri sendiri. Siswa satu per satu diminta untuk bicara mengenai dirinya misalnya nama, tempat tinggal, status, hobi dan lain-lain. Tentu saja dengan bahasa Inggris karena ini kelas belajar bahasa Inggris.

Bila diperhatikan, kesan pertama di hari pertama kursus maka kemampuan bahasa Inggris saya masih diatas mereka semua. Mereka masih belum bisa ngomong entah karena takut atau karena apa, ada yang belum banyak menguasai vocabulary dan lain-lain. Ini bukannya sombong, ini adalah kesalahan saya yang masuk pada tingkat rendah. Sehingga menjadi tidak sebanding atau tidak setara kemampuannya.


 Apa yang dikatakan orang-orang selama ini mengenai guru di EF tidak benar. Tidak benar bahwa gurunya adalah native speaker semua. Ada guru yang dari lokal atau dari dalam negeri juga. Tidak benar bahwa siswa diajar oleh native speaker terus-menerus. Siswa diajar oleh guru native speaker selama 1 bulan dan guru lokal selama 1 bulan (lama satu tingkat adalah 2 bulan). Jadi prosentasenya separuh-separuh.

Catatan :
(Per September 2015 guru native speaker hanya 2 minggu dan guru lokal selama 6 minggu) 

No comments:

Post a Comment