Wednesday, July 22, 2015

Pengalaman menambal ban tubeless


Insting saya mengatakan bahwa ada yang bocor dan yang bocor adalah tempat bekas kena paku itu. Hal ini berdasarkan pengamatan saya dari tempat itu mengeluarkan cairan rembes. Tidak banyak memang tapi kalau diteliti setelah dibersihkan besoknya ada bekasnya lagi. Memang kalau dicek tidak kelihatan bocornya karena halus sekali. Kalau tidak halus kan dalam waktu sejam sudah kempes.
Dan yang membuat saya kecewa adalah cairan anti bocor tidak berfungsi sebagaimana dipromosikan. Bukankah seharusnya cairan anti bocor akan bekerja layaknya lem yang akan merekatkan lubang dan sekaligus menutup lubangnya ? Tetapi cairan ini tidak lengket bila disentuh dan bukan seperti lem. Arghhhh.....
Dari pada aktivitas saya terganggu maka sayapun membawanya ke pom bensin yang melayani tambal ban tubeless. Sayapun langsung menunjukkan tempat bekas kena paku kepada petugasnya. Petugaspun langsung menambal bannya.

Cara menambal ban tubeless berbeda dengan ban biasa. Pertama-tama ban akan ditusuk dengan alat semacam obeng sehingga membuat semacam lubang. Lalu obeng tersebut dilepas kembali. Kemudian karet sepanjang kurang lebih 5 cm diberi lem kuning dan ditaruh pada obeng yang lain lagi. Selanjutnya  ditusukkan ke ban dan karet ditinggalkan sehingga menutup lubang yang bocor. Terakhir, obeng dilepas.

Perbedaan hasil tambalan dengan ban biasa adalah ada tonjolan karet sisa tambalan. Hal ini tidak berdampak pada jalannya kendaraan karena sifat karet adalah elastis dan empuk. Bentuknya tidak begitu besar namun terlihat jelas oleh mata sehingga sedikit mengganggu pemandangan. Bagaikan seorang gadis cantik yang tidak mulus lagi.....
Langsung sepeda motor bisa dipakai. Wah cepat sekali hanya kurang lebih 5 menit sudah selesai. Sayapun sempat memastikan dan bertanya harus menunggu berapa lama agar lem kering. Jawabannya, bisa langsung dipakai. dan ternyata memang benar bisa dipakai langsung.  Biaya untuk menambal itu Rp. 15 ribu ditambah isi nitrogen Rp. 3 ribu jadi total Rp. 18 ribu. Memang cukup mahal dibanding tambal ban biasa yang seharga Rp.10 ribu.



Perbedaan hasil tambalan dengan ban biasa adalah ada tonjolan karet sisa tambalan pada sisi luar ban sehingga mengganggu pemandangan mata. Pada gambar terlihat warna coklat dan di sekitarnya ada bekas lem yang nantinya akan hilang. Namun hal ini tidak berpengaruh pada jalannya kendaraan itu sendiri karena sifat karet yang lentur dan empuk. Hanya fisik luar saja bagaikan seorang gadis yang ada jerawatnya....

Saat ini sudah 1 minggu berlalu dan ban dalam kondisi aman-aman saja. Berarti benar insting saya mengenai letak bocor halusnya. Dari pengalaman ini, bila terjadi bocor halus pada ban tubeless maka akan susah mendeteksinya. Lebih mudah mendeteksinya pada ban biasa karena pengecekannya menggunakan ban yang direndam dalam air sehingga muncul gelembung-gelembung udara.
Apakah anda ingin menggunakan ban type tubeless ?

1 comment:

  1. Baru nempel pertana x saya. Dan memang gak enak kali dilihat mata bekas tempelan nya. Mirip kena permen karet.

    ReplyDelete